Selasa, 30 Desember 2014

Sakramen Ekaristi

APA ITU MISTERI EKARISTI? Yesus hadir di dunia sekarang ini dengan berbagai cara, tetapi Ekaristi adalah saat di mana Yesus hadir secara paling istimewa. Saat Misa, imam mengucapkan doa khusus yang merupakan pengulangan kata-kata Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir bersama dengan para murid-Nya, "Inilah Tubuh-Ku. Inilah Darah-Ku." Dengan kuasa Allah, Yesus hadir dalam Ekaristi saat imam mengucapkan kata-kata tersebut. Meskipun yang kita lihat hanyalah sepotong hosti putih yang kecil, yang bentuknya seperti roti dan rasanya juga seperti roti, namun demikian sejak saat konsekrasi (saat imam mengucapkan doa tersebut) hosti bukan lagi roti, melainkan Tubuh dan Darah Yesus yang hadir dalam Ekaristi. Yah, memang sulit untuk memahaminya - malahan, rasanya tidak mungkin membayangkannya. Namun, itulah kebenaran yang disampaikan Yesus kepada kita, dan kita percaya pada-Nya. Banyak orang yang mempunyai pengalaman yang menakjubkan mengenai kehadiran Yesus saat mereka menerima Ekaristi dalam Komuni Kudus. Yesus mengasihi kita dan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Ia ingin senantiasa bersama-sama kita sampai akhir jaman. Sebaliknya, Ia pun berharap kita mau membalas kasih-Nya. Yesus menantikan balasan cinta kita kepada-Nya dalam Ekaristi. Kita dapat mengatakan pada-Nya bahwa kita mencitai-Nya ketika kita menerima Komuni Kudus dan ketika kita berdoa kepada-Nya kapan pun juga.  


MENGAPA ROTI KOMUNI DISEBUT HOSTI? Hosti berasal dari bahasa Latin `Hostia', artinya kurban. Ketika Yesus wafat disalib, Ia mempersembahkan Diri-Nya sebagai kurban untuk menghapus dosa-dosa dunia. Kurban adalah sesuatu yang kamu relakan bagi orang lain. Selama Masa Prapaskah kita berkurban tidak makan permen atau menonton acara TV favorit kita sebagai silih atas dosa-dosa kita terhadap Tuhan.

Ketika kita menerima Hosti, kita mempersatukan diri dengan kurban Kristus. Kita juga mengatakan kepada Tuhan bahwa kita menyesal atas dosa-dosa kita. Tuhan menjawab, “Baiklah, Aku mengampunimu.”
 
APAKAH HOSTI BISA RUSAK? Ada suatu mitos yang mengatakan bahwa begitu hosti telah dikonsekrasikan dan menjadi Tubuh Kristus, hosti tidak akan pernah bisa rusak. Hal ini tidak benar, karena Komuni Kudus masih tetap memiliki kualitas roti dan anggur meskipun keduanya telah sepenuhnya diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Roti dan anggur tetap memiliki rasa dan rupa asalnya dan tetap memiliki sifat-sifat asalnya pula, misalnya batas kadaluarsanya.

Jarang sekali terjadi hosti melampaui batas kadaluarsanya, karena dua alasan:
1. Tingginya tingkat yang dibagi dan terbatasnya jumlah yang dikonsekrasikan, menjamin hosti dipergunakan sesegera mungkin.
2. Hosti relatif kering karena tidak mengandung ragi. Keadaan lembab menyebabkan berkembang biaknya bakteri - keadaan kering menghalangi terjadinya hal tersebut.

Pada umumnya, imam mengkonsekrasikan hanya cukup hosti untuk sekali Misa, dengan sedikit sisa untuk keperluan kunjungan kepada mereka yang sakit. Diakon yang menghantar Hosti Kudus kepada orang-orang sakit mempergunakan hosti sesuai keperluan dan mengembalikan sisanya ke Tabernakel Gereja. Dalam menghantar Hosti Kudus, Diakon harus sungguh cermat memperhatikan apakah hosti yang hendak ia bagikan sudah dikonsekrasikan atau belum.

Bagaimana jika hosti sungguh menjadi rusak? Di kebanyakan gereja terdapat suatu wastafel khusus yang disebut “Sacrarium”.  Wastafel ini tidak menyalurkan airnya ke pipa-pipa pembuangan, tetapi langsung ke tanah. Jika hosti yang telah dikonsekrasikan menjadi rusak, imam akan merendamnya dalam air hingga larut, lalu menuangkan airnya ke dalam Sacrarium. Hosti tidak boleh dikubur atau dibakar.
 
http://yesaya.indocell.net/b2896c00.jpg
 

0 komentar:

Posting Komentar