Kamis, 15 Januari 2015

Renungan Pagi : “ ALLAHKU YANG AJAIB"

Jarak Tempuh Ultra Tinggi

“Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara” (Ayub 28: 21).
Apakah Anda tahu berapa banyak jenis burung di planet kita? Saya yakin, jawabannya tergantung kepada siapa Anda bertanya. Ornitologis (ahli tentang burung) dengan cermat telah mencatat hampir 9.000 spesies  burung. Sekitar setengahnya adalah jenis burung yang berimigrasi setiap tahun menghabiskan musim dingin di iklim yang lebih hangat di mana makanan lebih banyak tersedia.
Warbler blackpoll adalah salah satu burung paling banyak di hutan boreal utara, Kanada. Pada musim panas, sebagian besar berada di Alaska, pada semua bagian utara dataran tinggi Kanada, bagian timur ilayah Barat Tengah Amerika Serikat dan Kanada. Ketika suhu semakin dingin, burung kecil ini yang beratnya kurang dar setengah ons (1 ons= 28,35 gram), juga akan memakan buah dan beri di mana makanan alaminya adalah laba-laba dan serangga.
Burung-burung ini akan makan terus-menerus sampai anginya tepat. Kemudian burung-burung ini memulai penerbangan panjang melintasi Samudra Atlantik. Apakah burung-burung ini dipandu oleh bintang-bintang, atau sensor magnetic dalam sel otak burung ini, atau mungkin oleh sudut sinar ultraviolet saat matahri terbenam, yang pasti burung-burung kecil itu terbang nonstop selama 80 sampai 90 jam. Selama penerbangan, bagaimakah unggas ini tahu kapan  harus naik ke tinggian 20.000kaki saat berada melewati ambang batas terbang? Siapakah yang memerintahkan burung-burung ini agar terbang pada ketinggian 2.500 kaki pada awal dan akhir penerbangannya? Ternyata burung-burung ini membuat ketinggian bervariasi untuk mendapatkan angin terbaik dan menghemat tenaga ketika terbang ke selatan dengan kecepatan sekitar 25 mil per jam.
Orniholigis telah menghitung latihan yang setara bagi manusia. Cobalah berjalan 4 menit per mil selama 80jam. Itu adalah perkiraan metabolism terbaik untuk penerbangan blackpolls. Efesiensi bahan bakar burung ini, jika dibandingkan konsumsi bensin, diperkirakan hingga 720.000 mil per gallon.
Tidak perduli jenis burung berimigrasi mana yang kita pilih untuk dipelajari, kita akan takjub pada ketepatan dan keindahan setiap factor dalam perjalanan burung ini. Apakah yang menentukan persiapa, bahan bakar, dan keberangkatan untuk perjalanan penting itu? Bagaimanakah burung bernavigasi dengan akurasi seperti itu? Bagaimana burung menggunakan energy seefisien mungkin selama penerbangan panjang itu? Pertanyaan yang  terakhir  membuat saya bertanya-tanya bagaimana saya bisa belajar untuk lebih efektif dalam pelayanan kepada Allah. Di manakah saya bisa mendapatkan jenis kebijaksanaan ini? Bagaimanakah saya dapat menerima perubahan seperti ini? (Lihat Roma 12:1,2).
Tuhan, sama seperti burung, saya tidak memilki petunjuk bagaiman cara terbaik melayani-Mu. Ubahlah pikiran saya.
sumber : http://www.renungan.gmahkpasarminggu.org/2015/01/renungan-pagi-16-januari-2015.html

0 komentar:

Posting Komentar