Bebas Untuk Memilih
“Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan
bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah
dia.’ Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun” (1 Raja-raja
18:21).
“Hai kamu orang-orang yang tidak setia!
Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah prmusuhan dengan
Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah” (Yakobus 4:4).
Ketika saya
berhenti dan merenungkan secara mendalam bagaimana Pencipta memilih untuk
berinteraksi dengan Anda dan saya, hal
ini membawa saya menarik napas. Pencipta, sumber kehidupan, adalah Mahakuasa,
Mahatau, Mahapengasih, dan Mahahadir. Dia memberi kita kehidupan, dan kemudian
memilih mencintai Anda dan saya tanpa syarat dan memiliki hubungan pribadi yang
dekat dengan kita yang dikasihi-Nya. Tetapi Dia tidak memaksa atau merayu untuk
memiliki hubungan dengan-Nya, sesuai yang Dia rindukan. Sebaliknya, Dia
membiarkan kita secara bebas memilih Dia – kalau kita mau. Karena Dia
sumber kehidupan, menjadi sahabat-Nya
berarti menuju kehidupan yang lebih besar. Namun menolak hubungan dengan-Nya
pada kenyataannya memilih kematian. Di dalam kita masing-masing tertanam suara
kecil (moral) yang membantu kita memilih kehidupan daripada kematian. Hal ini
memberikan petunjuk yang dapat diandalkan bagi kita selama kita terus- menerus
membuat pembaharuan dan memilih mengabaikan arahan itu, suara itu akan
meninggalkan kita dan tidak mengigatkan kita lagi.
Kadang-kadang
saya bertanya-tanya, mengapa Tuhan tidak memberikan kita sebuah DVD yang
menunjukkan kepada kita bagaimana dan kapan Dia menciptakan dunia ini. Tidak
dapat diragukan, Dia memiliki teknologi nirkebel yang lebih baik dari pada yang
kita miliki, sehingga mudah bagi Dia untuk memberikan film kepada kita
masing-masing secara pribadi, tentang apa yang Dia lakukan pada saat penciptaan
yang penuh warna, tiga dimensi, dan suara menggelegar. Oh, saya dapat merasakan
lantai bergetar saat guntur menggelegar pada hari kelima. Tentu saja film ini
memiliki dokumentasi lengkap. Dengan informasi itu tidak akan ada petanyaan
tentang Allah sebagai Pencipta. Iblis merancang semua tipu muslihat yang dapat
dia lakukan tentang asal mula alam, agar kita meragukan kebenaran Pencipta dan
berada jauh dari-Nya, dan memiliki hubungan jenis seperti itu dengan-Nya.
Namun kemudian
saya menyadari jenis hubungan ini akan mengambil ahli pilihan yang sebenarnya.
Saya pun segera memutuskannya. Dan kekasih sejati tidak pernah memaksa. Tuhan
yang agung tidak harus memberi cukup bukti bagi saya agar saya memilih Dia, itu
adalah pilihan saya, walau Dia bisa saja menghapus semua keraguan saya. Saya
harus memutuskannya oleh kesadaran saya sendiri. Sungguh Dialah Kekasih yang
luar biasa!
Tuhan Yesus, betapa kebebasan itu adalah
milik saya ketika saya menyadari bahwa saya bebas memilih untuk percaya atau
tidak. Sekarang, saya memilih untuk percaya.
sumber : http://www.renungan.gmahkpasarminggu.org/2015/01/renungan-pagi-09-januari-2015.html
0 komentar:
Posting Komentar